
Keris Seharga Rp1 Miliar, Dipercaya Bisa Mengusir Wabah-Planet24
Planet240.com, Situbondo – Para kolektor benda-benda pusaka di Situbondo melakukan ritual mencuci benda pusaka. Ritual musiman itu dilakukan setiap awal bulan Muharam atau Sura untuk merawat benda-benda pusaka peninggalan leluhur.
“Formalnya kami lakukan perawatan benda pusaka di bulan Sura. Setiap kolektor di sini biasanya melakukan ritual mencuci benda pusaka di rumahnya masing-masing,” kata seorang kolektor benda pusaka di Situbondo, Sudi Wardoyo, Selasa, 10 Agustus 2021.
Menurut Sudi, ada 40 orang lebih kolektor benda pusaka di sekitar kota Situbondo. Setiap kolektor biasanya memiliki benda pusaka paling tinggi nilainya, baik nilai sejarah maupun harganya. Sudi mengaku memiliki koleksi benda pusaka berupa keris ombyang jimbe. Nama omyang itu diambil dari empu pembuat keris dan nama jembe merupakan nama desanya.
Baca Juga: Kabar Bambang Pamungkas Coret Anak dari KK Bikin Gempar
Menurutnya, keris omyang jimbe dibuat zaman kerajaan Majapahit di era Prabu Brawijaya V. Konon keris ini dibuat untuk menangkap atau mengusir pagebluk atau wabah. Model keris omyang jimbe cukup unik karena ada dua anak kembar di gagangnya. Ia mengklaim harga keris omyang jimbe di kalangan kolektor tergolong mahal berkisar antara Rp600 juta hingga Rp1 miliar.
“Seorang kolektor benda pusaka akan mempelajari sejarahnya terlebih dahulu. Semakin tinggi (nilai) sejarahnya, semakin mahal harganya. Misalnya benda pusaka tertentu pernah jadi senjata raja tertentu, itu akan mahal karena jadi kebanggan tersendiri,” ujarnya.
Sudi menambahkan para kolektor memiliki koleksi benda pusaka bermacam-macam seperti keris, tombak, dan pedang. Semua koleksi itu pasti sudah terlacak sejarahnya karena nilai dari koleksi benda pusaka tergantung dari sejarah dan manfaatnya.
Lihat juga: Ini Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 di Pedulilindungi
“Banyak sekali koleksi benda pusaka di Situbondo. Kami masih berencana membuat semacam museum agar para generasi muda tahu peninggalan leluhurnya,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan kolektor benda pusaka lainnya, Karno Hari Susanto. Ia menjadi kolektor benda pusaka karena warisan dari keluarga. Saat ini, Karno memiliki 100 benda pusaka seperti tombak, keris, dan pedang. Sebagian besar benda pusaka tersebut merupakan warisan keluarga.
“Bapak dan kakek saya pejuang. Benda-benda pusaka ini sebagian besar saya dapat dari warisan keluarga. Tugas kita saat ini hanya merawat karena kita sudah tak bisa lagi membuat benda seperti ini,” katanya.
Baca juga: Niat Puasa Asyura dan Tasu’a, Amalan Sunah di Bulan Muharram
Karno mengaku, dirinya melakukan ritual cuci keris untuk merawat agar tetap bersih. Selain bulan Sura, dirinya juga sering membersihkan benda pusaka dengan minyak khusus agar pamornya tetap terawat dan tidak berkarat. Ke depan ia merencanakan akan mendirikan paguyuban pecinta benda pusaka. Tujuannya untuk melestarikan agar anak-anak muda bisa mengenal sejarah dan peninggalan leluhurnya.
“Anak-anak millenial sudah tak mengenal benda-benda pusaka seperti ini. Kita akan bentuk paguyuban untuk melestarikannya agar semakin banyak orang mencintai benda-benda pusaka ini,” katanya.
Sumber : https://jatimnet.com/salurkan-bansos-bupati-situbondo-ajak-tukang-becak-berjemur