
Niat Puasa Asyura dan Tasu'a, Amalan Sunah di Bulan Muharram-Planet24
Di bulan Muharram, umat Muslim dianjurkan mengerjakan puasa Asyura dan Tasu’a. Puasa sunah ini dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram atau bertepatan dengan 18 dan 19 Agustus 2021.
Bulan Muharram sendiri merupakan bulan yang istimewa dalam Islam. Sebab, bulan ini merupakan awal pergantian tahun hijriah. Pada tahun ini, 1 Muharram 1443 H akan jatuh pada Senin (9/8/2021).
Anjuran mengerjakan puasa Asyura dan Tasu’a banyak disebutkan dalam dalil, salah satunya hadist Rasulullah SAW berikut:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah shalat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)
Lantas bagaimana niat serta keutamaan puasa Asyura dan Tasu’a dalam Islam? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Puasa Asyura dan Tasu’a
Puasa Asyura adalah puasa yang dilakukan pada 10 Muharram. Sedangkan puasa Tasu’a dilakukan sebelumnya, yaitu pada tanggal 9 Muharram.

Puasa Tasu’a dilakukan untuk mengiringi puasa Asyura. Ini dikerjakan agar tidak menyerupai ibadah orang Yahudi yang juga berpuasa pada 10 Muharram. Ibnu Abbas RA berkata:
“Ketika Rasulullah SAW melakukan puasa ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk mengerjakan puasa ‘Asyura, para sahabat berkata: ‘Wahai Rasulullah, hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Jika tahun datang tiba, Insya Allah, kita juga akan melakukan puasa pada tanggal 9 Muharam.” (HR. Muslim).
Menjalankan puasa Asyura sangat dianjurkan oleh Nabi SAW. Salah satu balasannya adalah mendapat pahala yang sangat besar.
Selain itu, mengutip Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunah oleh Divapress puasa ini diyakini dapat menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu” (HR. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Karena keutamaan tersebut, hendaknya umat Muslim mengerjakan puasa Asyura dan Tasu’a dengan segenap hati. Ini dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Niat Puasa Asyura dan Tasu’a
Mengutip Fiqih Niat oleh Dr. Umar Sulaiman, berikut niat puasa Asyura dan Tasu’a lengkap dengan artinya yang bisa Anda simak:
Niat puasa Tasu’a
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tasu’a sunnatal lillaahita’ala
“Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala.”
Niat puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala
“Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta’ala”
Sumber : https://kumparan.com/berita-hari-ini/niat-puasa-asyura-dan-tasua-amalan-sunah-di-bulan-muharram-1wI2Gc4b0lC/full